Monday, September 19, 2011

EMPAL GENTONG

              Masakan khas dari daerah Cirebon ini sangat cocok untuk dijadikan sajian arisan dikala kita tidak punya waktu banyak untuk memasak. Empal gentong telah menjadi andalan saya dalam setiap acara2 yang diadakan di rumah. Mengapa saya memilih empal gentong? Pertama karena hidangan ini mudah membuatnya, rasanya gurih dengan citarasa rempah-rempah dan kayu manis yang menggoda dan jarang restoran yang menyajikan hidangan ini serta sangat cocok dimakan dengan lontong sehingga tidak terlalu mengeyangkan bila disajikan diantara jam makan siang dan makan malam.
             Empal gentong adalah  masakan sejenis dengan gule daging sapi yang dimasak pada kwali terbuat dari tanah liat, dengan kuah santan dan taburan bawang goreng, cabe bubuk dan kucai. Saat ini penggunaan kwali tanah liat atau disebut gentong sudah sangat jarang, setahu saya hanya empal gentong yang dijual di dekat stasiun kereta api Cirebon yang masih memakai gentong tanah liat untuk memasaknya. 
       
             Untuk mendapatkan hasil masakan dengan citarasa menggigit dan wangi khas maka ada tips-tips khusus yang perlu diperhatikan. Tips-tips tersebut adalah :
  1. Pakai daging segar yang belum dibekukan. Gunakan daging tanpa lemak dan sandung lamur dengan       perbandingan 1 : 0,25 artinya 1 kilo daging tanpa lemak dicampur dengan 1/4 kg sandung lamur untuk menghasilkan kaldu yang lezat namun tidak terlalu tinggi kadar kolesterolnya.
  2. Sangrai (goreng tanpa minyak) rempah-rempah yang digunakan yaitu : Biji ketumbar, jintan, kapulaga, kemiri dan kunyit sampai harum namun jangan gosong.
  3. Memarkan barang serai, dan lengkuas, sobek daun jeruk dan daun salam sebelum ditumis agar wangi dari bahan-bahan tersebut keluar
  4. Rebus daging dan sandung lamur dengan api kecil untuk menghasilkan kaldu yang gurih. Caranya : Didihkan air terlebih dahulu, kemudian masukkan irisan daging, tunggu beberapa saat dan biasanya akan keluar buih2 warna kecoklatan. Buang buih tersebut dengan sendok sayur hingga air rebusan bening.
  5. Setelah air rebusan bening kecilkan api, masukkan kayu manis, dan cengkih hingga wangi kayu manis tercium.
  6. Pada saat santan telah dimasukkan, kecilkan api dan aduk terus sampai mendidih untuk menjaga santan tidak "pecah" (terurai antara lemak dan airnya).
            Bumbu-bumbunya  terbagi menjadi bumbu basah dan bumbu kering. Bumbu basah merupakan campuran dari bawang merah, bawang putih, jahe dan kunyit yang diulek. Bumbu kering merupakan campuran dari ketumbar, jintan, kapulaga dan kemiri yang telah disangrai serta merica yang diulek hingga halus atau menjadi bubuk. Untuk memudahkan proses pembuatan, bumbu basah dapat dibeli dari pedagang bumbu segar yang banyak terdapat di pasar tradisional, tinggal menyebutkan campurannya saja, jadi yang perlu dipersiapkan hanya bumbu kering saja.

           Proses pembuatan 1,5 kilo daging sebagai berikut :
  •  10 siung bawang putih, 10 siung bawang merah, 1 cm jahe, dan 2 cm kunyit diulek halus. 
  • 1,5 sd teh ketumbar, 1 sd teh jintan, 10 biji kapulaga,  8 biji kemiri (semua bahan telah disangrai), dan 1 sd teh merica diulek sampai menjadi bubuk halus. 
  • Tumis bumbu basah, batang serai, daun jeruk, daun salam, lengkuas dan bumbu kering hingga harum, kemudian masukkan dalam rebusan daging yang telah empuk, tambahkan garam dan gula secukupnya. Bila proses pembuatan kaldu benar (merebus daging dengan api kecil) tidak perlu penambahan kaldu instan atau penyedap dalam masakan karena rasa gurih berasal dari daging asli. Langkah terakhir adalah; 
  • memasukan santan kental. untuk 1 liter kaldu diperlukan 250 ml santan kental. Santan bisa didapat dari santan telah jadi atau dari 1,5 butir kelapa. Masak hingga mendidih.
          Untuk penyajiannya : Taburkan bawang goreng dan cabai bubuk yang banyak dijual dipasar swalayan, bila suka tambahkan rajangan daun kucai dan jeruk nipis, sajikan dengan lontong

   



No comments:

Post a Comment